Ternyata sudah banyak peradaban
modern sebelum masa kita sekarang.Masa sebelum 4000 SM yang dianggap sebagai
masa pra sejarah dengan peradaban Sumeria sebagai peradaban tertua didunia
ternyata dianggap salah. Adanya Teori Atlantis, Lemuria, kini makin diperkuat
dengan bukti tertulis seperti percakapan Plato mengenai dialog Solon dan
pendeta Mesir kuno mengenai Atlantis.
Naskah kuno Hinduisme mengenai
Ramayana dan dinastinya, Bharatayudha dan kerajaan Hastinapura, bahkan bukti
arkeologi mengenai peradaban Monhenjo-Daroo yang berhasil ditemukan di Pakistan
utara, Easter Island dan Pyramid Mesir maupun Amerika Selatan sedikitnya juga
telah menunjukkan bahwa memang telah ada peradaban modern di masa ribuan atau bahkan
jutaan tahun sebelum era Masehi.
# Dinasti Rama
Dinasti Rama diperkirakan berkuasa di bagian Utara India – Pakistan – Tibet hingga Asia Tengah pada tahun 30.000 SM hingga 15.000 SM. Beberapa naskah Wedha dan Jain yang antara lain mengenai Ramayana dan Mahabharata ternyata memuat bukti historis maupun gambaran teknologi dari Dinasti Rama yang diyakini pernah mengalami zaman keemasan dengan tujuh kota utamanya “Seven Rishi City” yang salah satunya adalah Mohenjo Daroo (Pakistan Utara).
Beberapa kemajuan peradaban masa lalu:
Dinasti Rama diperkirakan berkuasa di bagian Utara India – Pakistan – Tibet hingga Asia Tengah pada tahun 30.000 SM hingga 15.000 SM. Beberapa naskah Wedha dan Jain yang antara lain mengenai Ramayana dan Mahabharata ternyata memuat bukti historis maupun gambaran teknologi dari Dinasti Rama yang diyakini pernah mengalami zaman keemasan dengan tujuh kota utamanya “Seven Rishi City” yang salah satunya adalah Mohenjo Daroo (Pakistan Utara).
Beberapa kemajuan peradaban masa lalu:
- Atlantis dan Dinasti Rama pernah mengalami masa
keemasan (Golden Age) pada saat yang bersamaan antara 30.000-15.000 SM.
- Keduanya sudah menguasai teknologi nuklir.
- Keduanya memiliki teknologi dirgantara dan aeronautika
yang canggih hingga memiliki pesawat berkemampuan dan berbentuk seperti
UFO (berdasarkan beberapa catatan) yang disebut Vimana (Rama) dan Valakri
(Atlantis).
- Penduduk Atlantis memiliki sifat agresif dan dipimpin
oleh para pendeta (enlighten priests), sesuai naskah Plato.
- Dinasti Rama memiliki tujuh kota besar (Seven
Rishi’s City) dengan ibukota Ayodhya dimana salah satu kota yang
berhasil ditemukan adalah Mohenjo-Daroo.
- Persaingan dari kedua peradaban tersebut mencapai
puncaknya dengan perang yang menggunakan senjata nuklir.
- Para ahli menemukan bahwa pada puing-puing maupun
sisa-sisa tengkorak manusia yang ditemukan di Mohenjo-Daroo mengandung
residu radio-aktif yang hanya bisa dihasilkan lewat ledakan Thermonuklir
skala besar.
- Dalam sebuah seloka mengenai Mahabharata, diceritakan
dengan kiasan sebuah senjata penghancur massal yang akibatnya mirip sekali
dengan senjata nuklir masa kini.
- Beberapa Seloka dalam kitab Wedha dan Jain secara
eksplisit dan lengkap menggambarkan bentuk dari “wahana terbang” yang
disebut ‘”Vimana” yang ciri-cirinya mirip piring terbang masa kini.
- Sebagian besar bukti tertulis justru berada di India
dalam bentuk naskah sastra, sedangkan bukti fisik justru berada di belahan
dunia barat yaitu Piramid di Mesir dan Amerika Selatan.
Singkatnya segala penyelidikan
diatas berusaha menyatakan bahwa umat manusia pernah maju dalam peradaban
Atlantis dan Rama.Bahkan jauh sebelum 4000 SM manusia pernah memasuki abad
antariksa dan teknologi nuklir.Akan tetapi zaman keemasan tersebut berakhir
akibat perang nuklir yang dahsyat pula. Hingga pada masa sesudahnya, manusia
sempat kembali ke zaman primitif yang kemudian berakhir dengan munculnya
peradaban Sumeria sekitar 4000 SM atau 6000 tahun yang lalu.
# Penemuan jembatan Ramayana
(Sri Rama Bridge)
Semua kisah tentang perjalanan hidup manusia kera dan Rama, terangkum dalam kitab suci Ramayana yang ditulis oleh pendeta Walmiki untuk mengenang kisah kepahlawanan Hanuman dan perjuangan cinta Sri Rama terhadap istrinya Dewi Sinta. Di dalam cerita Ramayana tersebutlah kisah bahwa ia hendak menyelamatkan istrinya “Dewi Sinta” yang diculik oleh Rahwana dan dibawa ke negeri Alengka. Saat Rama dan adiknya Lasmana beserta para tentaranya bersiap-siap menuju Alengka, mereka harus berhenti karena terhalang oleh luasnya laut yang membentang didepan.
Semua kisah tentang perjalanan hidup manusia kera dan Rama, terangkum dalam kitab suci Ramayana yang ditulis oleh pendeta Walmiki untuk mengenang kisah kepahlawanan Hanuman dan perjuangan cinta Sri Rama terhadap istrinya Dewi Sinta. Di dalam cerita Ramayana tersebutlah kisah bahwa ia hendak menyelamatkan istrinya “Dewi Sinta” yang diculik oleh Rahwana dan dibawa ke negeri Alengka. Saat Rama dan adiknya Lasmana beserta para tentaranya bersiap-siap menuju Alengka, mereka harus berhenti karena terhalang oleh luasnya laut yang membentang didepan.
Sri Rama dan pemimpin wanara lainnya
akhirnya harus berunding untuk memikirkan cara menyeberang ke Alengka mengingat
tidak semua prajuritnya bisa terbang. Keputusannya Rama menggelar suatu upacara
di tepi laut untuk memohon bantuan dari Dewa Baruna. Selama tiga hari Rama
berdo’a namun tidak mendapat jawaban, akhirnya kesabarannya habis, kemudian ia
mengambil busur dan panahnya untuk mengeringkan lautan.
Melihat laut akan binasa, Dewa
Baruna datang menemui Rama dan meminta maaf atas kesalahannya. Dewa Baruna
menyarankan agar para wanara membuat jembatan besar tanpa perlu mengeringkan
atau mengurangi kedalaman lautan.Nila pun ditunjuk sebagai arsitek jembatan
tersebut.
Dibantu panglima kera Hanuman dan
jutaan pasukan kera dari Raja Sugriwa, Sri Rama mengurug (menimbun) lautan
dengan batu karang dan membangun jembatan selama bertahun tahun. Jembatan ini
dibangun dengan menggunakan batu dan pasir apung, namun para Dewa mengatakan
dikemudian hari batuan tersebut akan menancap ke dasar laut, yang akhirnya
menciptakan rangkaian batu karang. Setelah bekerja dengan giat, jembatan
tersebut terselesaikan dalam waktu yang relatif singkat dan diberi nama
“Situbanda”. (Apa hubungan dengan wilayah di Jawa Timur yang bernama
Situbondo?). Kemudian berkat jembatan inilah pasukan Rama akhirnya berhasil
menyeberang dan menaklukan kerajaan Alengka serta merebut Dewi Sinta dari
Rahwana.
Begitulah singkat cerita tentang
Kisah Ramayana, benar atau tidaknya masih dalam tahap penyelidikan. Namun
belakang ini banyak bukti-bukti yang mengarah pada pembenaran akan kisah
tersebut, diantaranya telah ditemukannya sebuah jembatan yang sangat unik di
selat Palk antara India dan Srilangka. Jembatan misterius ini telah
menghubungkan dua buah daratan yaitu antara Manand Island (Srilanka) dan Pamban
Island (India).Sehingga ini pun dianggap sebagai bukti adanya jebatan dalam
kisah Ramayana tersebut.
Jembatan yang satu ini memang unik
dan sangat jauh berbeda dengan jembatan-jembatan lain di dunia.Keberadaannya
tidak di darat melainkan di bawah air laut sekitar 1.5 meter. Keberadaan
jembatan ini baru akan nyata bila air laut sedang surut, khususnya tatkala
bulan sedang tidak bersinar. Saat bulan tidak bersinar air laut akan surut dan
jembatan ini bisa dilihat dengan mata telanjang. Tapi bila sedang bulan purnama
penuh, air akan meninggi dan gelombang laut jadi besar sehingga jembatan sulit
dilihat. Sehingga sering disebut sebagai “Mysterious Places in the World’s“
Konstruksinya akan tampak lebih nyata bila kita lihat dari udara. Jembatan yang panjangnya 18 mil atau sekitar 30 km dengan lebar hampir 100 m ini tampak meliuk seperti seekor ular.
Konstruksinya akan tampak lebih nyata bila kita lihat dari udara. Jembatan yang panjangnya 18 mil atau sekitar 30 km dengan lebar hampir 100 m ini tampak meliuk seperti seekor ular.
Berikut adalah foto-foto Sri Rama
Bridge hasil pantauan NASA:
NASA (badan antariksa Amerika
Serikat) beberapa kali telah mengambil foto jembatan ini melalui pantauan
udaranya.Dari gambar yang mereka peroleh terlihat bahwa jembatan ini liku-liku
konstruksinya terdiri dari tumpukkan batu karang berbentuk balok ataupun tak
beraturan. Namun satu sama lain berdiri kokoh seperti dalam satu ikatan, yang
tidak ada tanda-tanda bekas kerusakan selama jutaan tahun.
Sampai sekarang para ahli arkeologi
Sri Langka, tidak mengetahui berapa bobot tumpukan-tumpukan konstruksi batu
itu. Hubungan antara batu karang yang satu dengan yang lain sulit dibongkar,
persis seperti ikatan batuan di pyramid Mesir atau Tembok Cina. Kendati belum
diketahui bobot timbangnya, namun ditaksir tidak kurang antara 10 ton s.d. 20
ton setiap baloknya.
Dirjen Archeologis Srilangka, SV.
Deraniyagala, mengungkapkan perhatian dunia terhadap Sri Rama Bridge tahun 2009
berkembang lebih serius. Hal ini terlihat setelah pemerintahnya dengan bantuan
PBB (UNESCO) memberikan bantuan berupa tenaga ahli dan dana untuk meneliti
keberadaan jembatannya lebih mendalam. UNESCO mempertimbangkan penelitian Sri
Rama Bridge ini sebagai mahakarya “purba”, yang tiada duanya di dunia dan masih
dapat dinikmati oleh masyarakat hingga kini. Bahkan PBB memasukkannya ke dalam
kelompok penelitian khusus, yang harus diteliti lebih mendetail sebagai salah
satu maha karya dunia yang masih ada.
Sejak awal Januari tahun ini badan
PBB (UNESCO) telah mengucurkan dana tidak kurang dari 100 juta dolar Amerika
untuk melanjutkan penelitian lebih mendalam karya misterius ini. Pada tahap
awal ini, pusat perhatian penelitian tertuju pada aspek-aspek yang lebih luas.
Pertama, menelusuri aspek arkeologis, sambil menelusuri berapa tahun usia
jembatan batu karang itu. Diduga kuat usianya lebih tua dari pyramid-pyramid
Mesir yang dibangun oleh Fir`aun. Kedua, meneliti perkembangan antropologis
jutaan tahun silam dan perkembangan kebudayaannya akan mengungkap tabir
pengetahuan terhadap masa lalu secara gamblang dan mengungkap lebih jauh
seluruh aspek yang secara baku sudah ada pada masanya. Secara lebih luas aspek
tersebut, kini menjadi bahan dasar acuan komprehensif, penelitian-penelitian
para ahli dari berbagai disiplin ilmu di dunia.
Sekarang dari segi arkeologis, para
peneliti mencari tahu siapa sebenarnya arsitek yang membangun jembatan
tersebut.Sebab dengan teknologi sekarang, pembangunan itu masih belum
terjangkau oleh akal manusia.Tak terbayangkan bagaimana orang-orang dahulu
membangun sebuah jembatan yang kokoh sepanjang 18 mil atau 30 km di atas
permukaan laut yang cukup ganas ombaknya. Sebagaimana gambaran pembangunannya
yang terekam dalam kitab suci umat hindu ribuan tahun lalu. Batuan karang yang
rata-rata beratnya antara 10-20 ton itu tersusun rapi dan cukup kokoh hingga
terbukti bisa menahan gelombang laut yang ganas selama berabad-abad.
Dalam kitabnya, Walmiki
mengungkapkan Sri Rama membutuhkan bantuan jutaan ekor kera untuk mengangkut
batu dan mengurug lautan.Bila melihat postur kera seperti sekarang, agak sulit
diterima akal bila mahluk itu mampu berkolaborasi dengan manusia yang notabene
jumlahnya saat itu masih terbatas.Bantuan pasukan kera itu datang dari Sugriwa,
raja kera yang tengah berseteru dengan saudaranya Subali.Setelah ada
kesepakatan, Sri Rama membantu merebut tahta Sugriwa dari Subali. Setelah
berhasil, bangsa kera membantu Rama membangun jembatan penyebrangan dari
Rameswaram (India) ke Sri langka.
Kemudian dari kisah tersebut maka
yang menjadi bahan pertanyaan para ahli antropologi Srilangka dan Unicef
adalah, benarkah sosok raja Sri Rama yang brilian itu pernah lahir di muka bumi
dan membuat sebuah karya yang spektakuler? Kalau pernah ada, dari bangsa mana
dan pada masa apa kehadirannya. Karena dalam kitab suci itu diungkapkan, bahwa
Rama dibantu jutaan kera membangun jembatan penyebrangan ke Alengka. Dari hasil
penelitian lanjutan terungkap, yang pasti Sri Rama bukan dari ras Homo
Sapiens(bangsa kera), tapi diduga kuat dari peralihan homo Sapeinsis ke
Australiensis. Ras ini memiliki tingkat kecerdasan yang sangat tinggi, yang
mampu membuat sebuah mahakarya dunia yang tahan oleh hempasan waktu, dan
gelombang laut yang cukup ganas selama beribu-ribu tahun.
Menurut S.U.Deraniyagala, Direktur
Jenderal Arkeologi Srilanka yang juga pengarang buku “The Early
Man and The Rise of Civilization in Srilangka”, dari sejumlah bukti yang
ada, baik berupa artefak dan peralatan hidup lainnya, sejak dua juta tahun yang
lalu di Srilangka memang telah ada komunitas kehidupan yang aktif. Salah satu
buktinya adalah, penemuan kerangka manusia raksasa yang diperkirakan hidup di
periode zaman Satya (Satya Yuga).Memiliki postur tubuh jangkung dengan
ketinggian sekitar 60 hasta atau setinggi pohon kelapa.
Ia juga mengatakan bahwa peradaban
manusia telah muncul di Kaki Gunung Himalaya sekitar 2.000.000 tahun silam,
walaupun menurut para sejarawan peradaban paling awal di daratan India adalah
peradaban bangsa Ca, hal itu bukan merupakan suatu jaminan bahwa terdapat
peradaban yang lebih tua lagi dari mereka sebelumnya. Para sarjana menafsirkan
bahwa mungkin jembatan purba ini (Sri Rama Bridge) dibangun
setelah daratan Srilanka terpisah oleh India jutaan tahun silam. Ini bertujuan
sebagai mobilitas migrasinya manusia ketimbang menggunakan jalur laut yang
ombaknya ganas.Selama ribuan tahun, mereka bermigrasi ke seluruh daratan Asia
terus sampai ke Timur jauh, sebelum kemudian jembatan itu ditenggelamkan oleh
air laut akibat mencairnya es di Kutub Utara.
Data terakhir hasil penelitian para
ahli badan dunia juga mengungkap soal umur dan penggunaan jembatan yang kini
berada di bawah laut tersebut. Penggunaan “uji carbon” dalam penelitian
tersebut hanya mampu mengungkap usia hingga 5.000 tahun. Namun untuk mengungkap
lebih jauh lagi tentang usia dari karya dunia ini, maka para ahli Badan PBB ini
menggunakan “Uranium Radio Isotop”. Dan ternyata dari hasil uji radio isotop
itu cukup mengagumkan. Para ahli berhasil mengungkap bahwa usia jembatan “Sri
Rama Bridge” mendekati usia hingga jutaan tahun.
Menurut DR. Vijaya Laksmi, profesor
arkeologi dari Bharataduth University Colombo, bahwa dari hasil uji karbon
sebelumnya terungkap usia Sri Rama Bridge ini sekitar 3.500-4.000
tahun. Namun dengan metodologi yang baru, terungkap bahwa usia obyek penelitian
ini berkisar antara 1.750.000 – 2.000.000 tahun.
Diungkapkan lebih jauh, bahwa berdasarkan cakram waktu Hindu, pembangunan
jembatan Sri Rama ini berada pada kisaran waktu masa Sathya yaitu sekitar
1.728.000 tahun.Sementara masa waktu lainnya yaitu masa Tredha 1.296.000 tahun,
masa Kali 4.320.000 tahun dan masa Dwapara 8.640.000 tahun yang lalu.
Srilankan Archeology Department juga
telah mengeluarkan suatu statment yang menyebutkan bahwa usia Sri Rama Bridge
mungkin berkisar diantara 1.000.000 hingga 2.000.000 tahun. Namun apakah
jembatan ini benar-benar terbentuk secara alami ataukah merupakan suatu
mahakarya manusia sampai sekarang hal itu belum bisa mereka terangkan secara
lebih detil.
Entah mana yang benar??Namun yang
jelas salah satu peradaban manusia (Hindu) ternyata masih ada dan benar-benar
terbukti sebagai warisan budaya dunia dari masa lampau.Warisan ini juga telah
menunjukkan bahwa dimasa lampau manusia pernah memasuki masa keemasan dengan
bukti adanya kemajuan ilmu pengetahuan mereka dalam pembuatan jembatan (Sri
Rama Bridge) ini. Jagar ini harus selalu kita jaga dan lestarikan, karena
Jembatan Sri Rama ini merupakan satu-satunya bukti fisik adanya kisah epos
klasik dunia “Ramayana” dan juga menunjukkan kepada kita tentang keberadaan dan
kemajuan peradaban meraka di masa lalu.
Namun sayang dengan alasan membuka
jalur perdagangan laut, pemerintah India berencana membongkar jembatan
ini.Sehingga banyak kalangan umat Hindu tidak setuju dengan rencana pemerintah
India itu.“Umat Hindu dunia mesti menyelamatkan jembatan ini, karena ia tak
saja merupakan warisan dunia, tapi satu-satunya bukti fisik yang diwariskan
Ramayana,” papar Mrs. Kusum Vyas, dari Lembaga Esha Wyasam Houston, Texas,
Amerika Serikat.
Berbicara di Bali-India Foundation,
dalam konperensi pemanasan global di Nusa Dua, Bali, Mrs. Kusuma Vyas
(ilmuwan kelahiran Kenya, Afrika), menolak keras rencana pemerintah India untuk
membuka jalur perdagangan laut di seputar Jembatan Setu Rama. Alasanya, Setu
Rama adalah warisan peradaban zaman, situs bernilai tinggi dan satu-satunya
dimiliki oleh dunia. Jika rencana itu diteruskan, Kusuma Vyas khawatir,
ekosistem biota laut turut juga rusak, laut akan tercemar.
Dia juga mengatakan “Setu Rama
adalah lambang peradaban Hindu.Hal ini tidak boleh dihancurkan.Menghancurkan,
berarti menghilangkan jejak suatu peradaban yang berakar kuat dalam kepercayaan
umat Hindu dunia.Kita tidak mau kehilangan warisan sejarah yang tak ternilai
itu. Jembatan sepanjang 30 Km berusia 1,7 juta tahun ini harus diselamatkan
umat dunia”
This comment has been removed by a blog administrator.
ReplyDeletehttps://kokonatsutrrrrrrrrrrrrr.blogspot.co.id/2017/12/nyamuk-suka-sekali-gigit-manusia-ini.html
ReplyDeletehttps://kokonatsutrrrrrrrrrrrrr.blogspot.co.id/2017/12/selain-masih-cinta-ini-5-alasan-kenapa.html
https://kokonatsutrrrrrrrrrrrrr.blogspot.co.id/2017/12/kebakaran-dahsyat-melanda-california-as.html
Taipan Indonesia | Taipan Asia | Bandar Taipan | BandarQ Online
SITUS JUDI KARTU ONLINE EKSKLUSIF UNTUK PARA BOS-BOS
Kami tantang para bos semua yang suka bermain kartu
dengan kemungkinan menang sangat besar.
Dengan minimal Deposit hanya Rp 20.000,-
Cukup Dengan 1 user ID sudah bisa bermain 7 Games.
• AduQ
• BandarQ
• Capsa
• Domino99
• Poker
• Bandarpoker.
• Sakong
Kami juga akan memudahkan anda untuk pembuatan ID dengan registrasi secara gratis.
Untuk proses DEPO & WITHDRAW langsung ditangani oleh
customer service kami yang profesional dan ramah.
NO SYSTEM ROBOT!!! 100 % PLAYER Vs PLAYER
Anda Juga Dapat Memainkannya Via Android / IPhone / IPad
Untuk info lebih jelas silahkan hubungi CS kami-Online 24jam !!
• FaceBook : @TaipanQQinfo
• WA :+62 813 8217 0873
• BB : D60E4A61
Come & Join Us!!